September 18, 2011

Ketika Memaafkan itu Sulit

Sodara-sodara!
Lebaran biasanya identik dengan kata 'maaf' atau bahasa kerennya 'minal aidin walfaizin'. Biasanya dan sering kali moment seperti inilah yang dimanfaatkan orang2 untuk saling maaf memaafkan. Alangkah indahnya kalau saja dalam lingkungan keluarga dan pergaulan kita selalu terjalin hubungan cinta kasih yang tulus, yang satu selalu siap memaafkan yang lain. Pribadi yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh cinta kasih biasanya akan tumbuh menjadi pribadi yang sehat. Dan memaafkan itu cerminan kebesaran jiwa seseorang dan sekaligus mendatangkan kebahagiaan bagi kedua belah pihak. Yah, namanya manusia pastinya tak luput dari kesalahan. Namun, apakah maaf-memaafkan hanya ada ketika lebaran tiba? No! kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja, ketika kita salah atau orang lain salah segeralah bermaafan. Allah berfirman, “Hendaklah mereka memberi maaf dan melapangkan dada, tidakkah kamu ingin diampuni oleh Allah?” (QS Al-Nûr [24]:22). (nah lho..jangan nambah dosa ya, gak baek! ^^)
Allah saja akan memaafkan kesalahan umatnya ketika mereka berbuat kejahatan, sekalipun itu dosa besar, asal mereka mau bertaubat dan memohon ampun. Nah kenapa sesama manusia malah tidak mau memaafkan? ini yang saya pikirkan. Dan saya sendiri mengalami suatu hal yang benar-benar menyayat hati. SAKIT!!
Saya pernah mengalami perselisihan dengan seseorang, walaupun posisinya saya difitnah yang benar-benar fitnah besar. Bukannya saya tidak mau disalahkan, tapi kenyataan yang sebenarnya memang saya tidak salah. Tapi berhubung seseorang itu lebih tua dari saya, maka sebagai 'young adult' maka saya mengalah saja. Beberapa bulan kemudian, saya pun menyadari bahwa tak ada gunanya saya memelihara musuh dalam hidup ini. Toh nantinya hidup ini akan berakhir juga. Gak enakkan kalau nanti meninggal dunia tapi juga meninggalkan musuh..yang enak tuh meninggalkan orang-orang yang kita sayangi..lanjut cerita, Tibalah disore hari saya membulatkan tekad dengan sepenuh jiwa untuk melangkahkan kaki kerumah sesorang tersebut dengan niat tulus ikhlas meminta maaf..(mumpung masih ada bau-bau lebaran juga..hi7).
Bismillahhirrahmanirrahim, saya tiba dirumah seseorang itu. Namun yang terjadi adalah seseorang itu bukannya memaafkan saya, tapi keluar dari kamar pun ia tidak. Astaghfirullahhaladzim..sebegitu bencinyakah ia sama saya?? niat saya tulus, tapi balasannya malah seperti itu. Yah, terkadang pendidikan seseorang juga menentukan sikap orang tersebut. Tapi bukankah ia mengerti agama? ya sudahlah jika seperti itu maunya. hanya allah yang tau perasaan saya waktu itu. hancur sehancur-hancurnya! menahan tangis dan berusaha tetap tegar walau hati sudah runtuh..T____T
Sekilas, hal itu memang sepele, masalah kecil, tapi efeknya benar-benar bikin air mata berurai. Ya Allah, semoga Engkau memaafkan semua dosa-dosanya..
Ketika memaafkan itu sulit, rasanya begitu terpuruk. walau kata maaf sudah terlontarkan tapi feedback yang seharusnya ada malah nihil!! Saya percaya, Allah itu maha Adil..