November 04, 2011

Hati yang Bertahan Dalam Rindu

mencoba untuk ngeRe-Post puisi ini..



kini semua kian berlalu..
waktu yang buatku harus beranjak tanpamu..
tak lagi temani hari-hariku seperti yang dulu..
Kenangan 18 tahun silam bersamamu.
Ibu...
ku rindu pada semua rekaman
kisah masa lalu ku..
walau hujan terus sirami kenangan itu,
walau perih menggores luka ,
takkan pernah terhapus sajak itu..
Ibu...
ku ingin jiwa mu selalu bersahaja dalam benakku..
iringiku bermain bersama benih masa depanku..
sungguh hasrat ini menjerumuskan aku dalam rindu..
Ibu...
kapan ku bisa rasakan dekapanmu?
kapan ku bisa menitikkan airmata d'pundakmu?
ku ingin berjumpa
ku ingin rasakan kembali senyum bahagia
pada sosok manusia terbaikku..
Ibu...
ku ingin kau menitikkan airmata bahagia akan diriku..
ku ingin sematkan kalung kesuksesan didikanmu..
suatu saat nanti...

Rinduku pada Emakku
yang tak tergantikan dengan siapapun..
ku harus bertahan demi masa depanku,
Palembang..23 Desember 2009..^^ Luv My Mom SO MUCH!!

Welcome November (~telat~)


Welcome November..

Meskipun telat, ya telat  5 hari its okay lah ya..
Saturday, November 5, 2011.
November kali ini benar-benar bersahabat menurut saya.
kenapa begitu? karena ya memang itu yang saya rasakan di beberapa hari ini..
5 hari pertama di bulan ini sangat memberikan kebahagiaan, Big THANKS to ALLAH.
Walaupun besok adalah hari ke 6 dan faktanya besok itu adalah hari raya qurban dan faktanya lagi saya tidak berlebaran bersama keluarga tercinta, tapi its OKAY. tidak begitu saya sesali..
karena apa? karena walaupun saya dan ayah,mamak,abang,adek,adek beda pulau, tetapi tetap satu hati kok..#eeeaaaaaa
Yupp, ini bukan bentuk dari kegalauan, tetapi ini benar-benar fakta saudara-saudara. They'll always in my heart.. 

Ok, for this November, saya persembahkan untuk:
1. kedua orang tua saya dirumah. EMAK dan AYAH. You are the best for me. I always love you now and forever. Disetiap sujudku, selalu ku pinta padaNYA akan semua yang terbaik untuk emak dan ayah. tak pernah satu pun ku lupakan. yang terpenting adalah pinta akan kesehatan, keselamatan, dan perlindungan untuk kalian.
2. untuk kuliahku. Dan aku percaya, awal prestasi akan saya mulai lagi di awal bulan ini. fokus menjalankan kuliah, mendapatkan nilai yang terbaik, dan segera menyelesaikan strata 1 dengan gelar cumlaude. sembari saya meng-apply beasiswa dan berharap akan mendapat berita yang menggetarkan telinga saya.. dan lagi. ini saya persembahkan untuk my beloved parents.
I thinks, that's all for tonight, about November. and I love this November.

Oktober 29, 2011

Setumpuk Rindu Untuk Siapa Saja


Kepada semilir angin
Kutitipkan segenap rindu ini yang entah untuk siapa
Rindu yang ketika ia ingin datang
Maka ia datang sesaat
Dan ketika ia ingin pergi pun ia akan pergi walau aku masih membutuhkannya
Aku tak bisa berkata-kata
tak juga bisa memutuskan kepada siapa rindu ini akan ku sampaikan
yang aku rasakan saat ini adalah sosok seseorang yang aku rindukan.
Untuk siapa saja yang hanya Allah tahu kepada siap rindu ini kutujukan sebenarnya,
Mendekatlah dan rasakan juga akan kerinduanku ini
Aku yakin kau juga disana tentu merindukan aku
Dengan penuh kepercayadirian yang tinggi aku mengatakan ini
Aku merindukan siapa saja

Oktober 04, 2011

Mereka adalah Semangatku

Akhirnya bisa meluangkan waktu untuk berbagi. Yah, hapir satu bulan ini hari-hari saya hanya disibukkan oleh kuliah-tugas saja. Jangankan untuk berbagi diblog, untuk makan saja terkadang saya lupa. Kali ini saya baru memahami, ternyat hidup ini kejam. Tak apalah, pikir-pikir ini demi masa depan saya. Demi mereka disana. Mereka yang selalu menjadi penyemangatku. Mereka yang selalu ada untukku. Mereka adalah keluargaku. Keluarga dimana aku dibesarkan. Keluarga yang mengenal semua tentang aku. Foto di atas itu adalah foto dimana pada satu momen kami bisa bersama. Momen yang berarti bagi kedua orangtuaku. Tahu mengapa? yah jelas kalian tidak tahu. Baiklah, mari saya ceritakan. Aku terlahir dari sebuah keluarga yang sederhana. Ayahku yang berdarah Palembang merantau ke tanah Bangka. Disana beliau bertemu seorang wanita yang berhasil memikat hatinya. Bukan paras cantik ataupun ketampanan yang telah mempertemukan mereka, tapi ketulusan hati dan apaadanya lah yang membuat ayahku tertarik dan mempersunting emak. Satu tahun mereka menikah dan merajut kehidupan, lahir lah seorang anak bujang yang memang ayahku selalu pinta saat berdoa kepadaNya. Pada kehamilan pertama emak, ayahku meminta dan memohon kepada Allah agar anak pertama adalah laki-laki dan anak kedua perempuan. Dan Allah mengabulakn hal itu. Abangku, Zulman Effendi, terlahir pada tanggal 10 Juli 1988. Lalu 3 tahun kemudian, lahirlah anak kedua ayah dan emak, yaitu aku, Devi Yani yang lahir pada tanggal 19 Maret 1991. Ketika aku berusia 12 tahun, emak melahirkan anak ketiganya, teapt pada tanggal 24 Maret 2003, Rifkah namanya. Dan ini yang terakhir, 15 November 2007 adikku yang paling bungsu lahir kedunia, ayah menamainya Hilman Raditya. Yah, begitulah gambaran awal mula pertemuan ayah dan emak hingga kini mereka telah memiliki 4 orang anak. Ayahku adalah seorang pegawai pemerintahan dan emak hanyalah seorang ibu rumah tangga. Itu yang diawal aku katakan bahwa aku terlahir dikeluarga sederhana dan aku sangat mensyukuri itu. Dan ayahku adalah sosok ayah yang sangat aku banggakan. Beliau terkenal dengan kesabarannya dan kebijaksaannya. Ayah pun nekad, apapun pekerjaan yang halal akan beliau laksanakan untuk dapat menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang yang lebih tinggi. Mereka ornag-orang yang hanya memandang ayah sebelah mata seolah meragukan akan kebijakan ayah, tapi kami pun sebagai anak termotivasi untuk semangat belajar dan berprestasi. Hingga tepat 22 Maret 2011 yang lalu, abangku berhasil membuat ayahku meneteskan air mata bahagia dengan mempersembahkan gelar ST, seolah tak percaya bahwa ayah yang hanya seorang pegawai pemerintah lulusan sekolah menengah atas bisa menguliahkan anak pertamanya. Semua itu tentunya tidak kami lalui dengan lancar-lancar saja. Namanya kehidupan yah tentu ada lika-likunya. Bercermin pada abang, aku pun membulatkan tekad bahwa aku bisa seperti abang, bahkan lebih. Ayah, emak, abang, dan adik-adik lah yang sampai sekarang selalu menjadi penyemangatku. Dari mereka aku bisa belajar arti hidup. Lebih bersemangat menggapai Emas diujung sana walau aku harus melewati jurang, lembah, dan jalan-jalan berliku yang curam. Aku selalu berujar dalam setiap doaku bahwa aku ingin penyemangatku selalu ada bersamaku hingga suatu hari nanti aku bisa membuat mereka meneteskan air mata bahagia karena ku. Yah, aku sayang mereka penyemangatku. Salam hangat, salam sayang, salam rindu selalu untuk mereka, Penyemangatku.

September 18, 2011

Ketika Memaafkan itu Sulit

Sodara-sodara!
Lebaran biasanya identik dengan kata 'maaf' atau bahasa kerennya 'minal aidin walfaizin'. Biasanya dan sering kali moment seperti inilah yang dimanfaatkan orang2 untuk saling maaf memaafkan. Alangkah indahnya kalau saja dalam lingkungan keluarga dan pergaulan kita selalu terjalin hubungan cinta kasih yang tulus, yang satu selalu siap memaafkan yang lain. Pribadi yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh cinta kasih biasanya akan tumbuh menjadi pribadi yang sehat. Dan memaafkan itu cerminan kebesaran jiwa seseorang dan sekaligus mendatangkan kebahagiaan bagi kedua belah pihak. Yah, namanya manusia pastinya tak luput dari kesalahan. Namun, apakah maaf-memaafkan hanya ada ketika lebaran tiba? No! kapan saja, dimana saja, dan kepada siapa saja, ketika kita salah atau orang lain salah segeralah bermaafan. Allah berfirman, “Hendaklah mereka memberi maaf dan melapangkan dada, tidakkah kamu ingin diampuni oleh Allah?” (QS Al-Nûr [24]:22). (nah lho..jangan nambah dosa ya, gak baek! ^^)
Allah saja akan memaafkan kesalahan umatnya ketika mereka berbuat kejahatan, sekalipun itu dosa besar, asal mereka mau bertaubat dan memohon ampun. Nah kenapa sesama manusia malah tidak mau memaafkan? ini yang saya pikirkan. Dan saya sendiri mengalami suatu hal yang benar-benar menyayat hati. SAKIT!!
Saya pernah mengalami perselisihan dengan seseorang, walaupun posisinya saya difitnah yang benar-benar fitnah besar. Bukannya saya tidak mau disalahkan, tapi kenyataan yang sebenarnya memang saya tidak salah. Tapi berhubung seseorang itu lebih tua dari saya, maka sebagai 'young adult' maka saya mengalah saja. Beberapa bulan kemudian, saya pun menyadari bahwa tak ada gunanya saya memelihara musuh dalam hidup ini. Toh nantinya hidup ini akan berakhir juga. Gak enakkan kalau nanti meninggal dunia tapi juga meninggalkan musuh..yang enak tuh meninggalkan orang-orang yang kita sayangi..lanjut cerita, Tibalah disore hari saya membulatkan tekad dengan sepenuh jiwa untuk melangkahkan kaki kerumah sesorang tersebut dengan niat tulus ikhlas meminta maaf..(mumpung masih ada bau-bau lebaran juga..hi7).
Bismillahhirrahmanirrahim, saya tiba dirumah seseorang itu. Namun yang terjadi adalah seseorang itu bukannya memaafkan saya, tapi keluar dari kamar pun ia tidak. Astaghfirullahhaladzim..sebegitu bencinyakah ia sama saya?? niat saya tulus, tapi balasannya malah seperti itu. Yah, terkadang pendidikan seseorang juga menentukan sikap orang tersebut. Tapi bukankah ia mengerti agama? ya sudahlah jika seperti itu maunya. hanya allah yang tau perasaan saya waktu itu. hancur sehancur-hancurnya! menahan tangis dan berusaha tetap tegar walau hati sudah runtuh..T____T
Sekilas, hal itu memang sepele, masalah kecil, tapi efeknya benar-benar bikin air mata berurai. Ya Allah, semoga Engkau memaafkan semua dosa-dosanya..
Ketika memaafkan itu sulit, rasanya begitu terpuruk. walau kata maaf sudah terlontarkan tapi feedback yang seharusnya ada malah nihil!! Saya percaya, Allah itu maha Adil..

Mei 05, 2011

He is My Super Hero --> MY DAD

Dear Blogger,
Udah lama ga ngeblog nih, mencoba untuk kembali berkarya (karya apaan coba??). Malam ini, setelah ngepost 1 entri tentang summaries novel, saya mau ngepost entri tentang rindu. Yah..di-mid-night menjelang, saya galau! tapi galau bukan sembarang galau. I MISS MY SUPER DADDY!!! Really guys! I miss him. T_____T
Sejak kecil, begitu erat kedekatan saya dengan beliau. Segenap hidup saya dipenuhi dengan semua peraturan dari ayah. Yappp!! PERATURAN! but, bukan KEKANGAN! Berkat peraturan-peraturan itu lah kini telah menghantrakan saya menjadi gadis 20 tahun yang kian beranjak dewasa. Saya hanya ingin berbagi betapa malam ini, kerinduan dengan ayah sudah berhasil membuat saya berderai. Saya rindu akan kebijaksanaan beliau, ketekunan beliau, kesabaran beliau, dan semua sifat tentang ayah.
Here they are!!
1. larangan bagi saya untuk menggunting rambut.
    Yap, sejak usia 7 tahun, saya berkewajiban untuk memanjangkan rambut. sependek2nya potongan rambut saya, adalah 2jari dibawah bahu. menginjak masa SMA, saya nekat mendaftarkan diri di salah satu SMA Unggulan di kab. Bangka tanpa sedikit pun restu dari ayah. karena memang beliau sama sekali tidak mengizinkan saya untuk bersekolah disana. dan satu hal yang paling membuat beliau marah dan meneteskan air matanya PERTAMA KALI untuk saya adalah ketika saya diterima disekolah tersebut dan mengharuskan saya tinggal diasrama. Bukan stay diasrama yang jadi penyebabnya. Akan tetapi salah satu peraturan asrama dimana saya diharuskan memotong rambut 2 jari dibawah telinga. Oh my God!! betapa saya serasa benar2 hina telah membuat ayah menangis..T_T untuk pertama kalinya saya menentang beliau.
2. Switch off the TV when magrib comes
    Tentu saja. disaat magrib tiba, tak ada satu orang pun yang berani menghidupkan TV ketika dirumah. Dengan senang hati ayah tentu akan marah jika tv dihidupkan dikala magrib. Di beberapa rumah yang saya datangi jarang ada peraturan seperti itu. bahkan mereka dengan acuhnya menyetel dengan volume besar. saya merasa beruntung karena ayah mendidik kami akan hal seperti itu dimana masih ada orang tua yang tidak bersikap seperti itu. Ayah, dirantauan ini..tak ku temukan peraturan yang seperti kau terapkan dirumah..sungguh betapa saya benar2 merindukanmu, Ayah..T__T
3. Semangat kerja mu yang menjadi teladan bagi ku.
    Lelah?? itu tak ada dalam kamusmu, ayah. bagaimana tidak, setelah pulang bekerja, ayah hanya meluangkan waktu untuk sholat-makan-menyapa anak2nya, lalu?? kembali mengasah parang yang akan menjadi temannya pergi ke kebun. Subhannallah. tak pernah sedikitpun saya mendengar engkau lelah akan bekerja. Di kebun pun dengan semangatnya ayah mengayunkan parang sambil berkeliling kebun. Sesekali ayah bersama cangkul menyingkirkan alang2 yang menjadi musuh bagimu. hanya beberapa menit sebelum magrib menjelang baru ayah akan beranjak pulang.
4. Air hangat ramuan ayah
    Ouuppss.. ini bukan sesajen atau serah2an atau pemujaan. tetapi ini lah salah satu dari sekian yang sangat ku banggakan dari ayah. dikala anak2nya sakit, ayah selalu merawat kami. bukannya ibu tiada, akan tetapi ayah melakukan ini karena tidka mau menyusahkan ibu. beliau yang turun tangan mengurus kami, mulai dari berobat-makan-minum obat-hingga mandi. Yapp dengan ramuan ini lah kami mandi. Dengan sigapp ayah akan merebus air untuk mandi kami dikala sakit. 2x sehari rutin tanpa lupa seklaipun. Beliau mulai memetik dedaunan rempah seperti daun jeruk, kemuning, lengkuas, serai, salam, jerangau, melati, dan dedaunan lainnya yang kemudian dimasukkan kedalam dandang berisi air dan segera direbus hingga mendidih. setelah mendidih, beliau tuangkan rebusan tersebut kedalam baskom dengan dicampur air dingin, lalu menjemput saya yang ketika sedang sakit dan berkata, "nak..ramuan siap dan marii mandi. habiskan airnya dan akan kaurasakan kesegarannya. kau akan smebuh, nak". Ya Allah..tak ku temukan juga ramuan2 ayah dikala sakit dirantaun ini..T___T

guys... saya rasa sampai disini dulu ya, to be continue next time. karena saya tidak sanggup jika harus ngampus esok hari dengan mata bengkak. 4 cerita pokok ini pun tak kuasa membendung air mata ini. benar2 saya merindukan ayah... seperti namanya, beliau begitu SABAR dalam menghadapi hidup. kurang bersyukur apalagi saya memiliki sosok ayah seperti itu.. good!! enough!! stop crying! see ya guys...nite n sleep tight..

Summary of The Pearl ( a novel written by John Steinbeck)


The Pearl
            In the little wooden house, there lives a poor family. Kino, as a fisherman who has a wife and a son. One day, when Kino and Juana sat by the fire, they were shocked by something moved on one of the ropes where Coyotito was sleeping in the hanging box. Kino and Juana stood quite still and looked. A scorpion was coming slowly down the rope and its tail was straight out behind. Kino tried to chase away the scorpion but suddenly Coyotito laughed and touched the rope, the scorpion felt. The scorpion stung Coyotito. Coyotito screamed.
Kino, Juana, and their neighbors brought the baby went to the doctor in the town. In front of the doctor’s house, Kino knocked the door and waited. After a moment, the big gate opened and a man who opened the door was a man of Kino’s race. Then Kino spoke to him for their arrival. But the doctor refused to treat the baby because Kino didn’t have any money. Kino was very angry because of the doctor’s refusal.
            Kino, Juana, and Coyotito came to the beach to find pearls by their canoe. First they searched the oyster beds; the oyster beds were very valuable because any oyster might have a pearl in it. Then, Kino saw a very large oyster lying by itself. Kino tried to open the oyster. What a surprised for them because they saw a great pearl in it, a largest pearl in the world. Kino becomes very excited thinking that the pearl will treat Coyotito by brings him to the doctor and also will make them become rich. All people know it and make them become jealous. In the night, their neighbors, his brother, and the priest come to the Kino’s wooden house to know about the pearl. And until the doctor know it and also come to Kino’s wooden house. He will treat the baby because he knows that Kino will be a rich person. The same night, a thief attempts to steal the pearl and attacks Kino. Juana cried and said the pearl was bad and would destroy them.
The next day, Kino was going to sell the pearl. He comes to a pearl dealer, who wanted buy the pearl with price 1,000 pesos because he said that the pearl was too big. Kino believed that the pearl is worth 50,000 pesos, so he thought that the buyer wanted to cheat him. Then he came to the other buyers, but the same thing happened. He decided to go to the capital to sell the pearl tomorrow morning. In the night, another thief came and wanted to attack Kino. Again, Juana convinced that the pearl is bad and bring a bad effect for them. But Kino didn’t believe it. Secretly, when Kino getting slept, Juana woke up and took the pearl and brought it to the beach. Kino knew it and became very angry. He got up and followed Juana and stopped Juana angrily when Juana ready to throw the pearl into the sea. Kino turned away and walked down through the bushes. Suddenly, a man attacked him and Kino attacked him back with his knife. Juana saw two men lying in front of her. The stranger man had blood coming from his throat. Kino was killed the man. Juana pulled the dead man into the bushes. And they had to run away before people knew Kino is a killer.
            They decided to go to the city in the north. They passed through the forest and in the middle of journey they were followed by 3 men. Kino decided to bring Juana and Coyotito to hide in the mountain. In there, they found some cave. The men wouldn’t find them if they hide in the cave. The men heard the puppy cried like a baby. Kino attacked and killed two men, took the rifle. The other man runs to the pool. Kino fired the rifle between the man’s eyes. But something wrong happened. He listened rising cry from the cave. Juana mourned Coyotito death.
            Kino and Juana came back to the town. They didn’t care anyone. They came near the sea. Juana convinced Kino to throw out the pearl. Kino threw the pearl as far as he could. Kino and Juana watched the pearl went down and lay on the floor of the sea. The pearl was gone.
                                                                        The End

April 18, 2011

Ga tau Ga jelas

tonight and alonely
entah apa yang bikin saya ga jelas bin ga tau gini. tiba2 pengen ngeblog..hahhaha
tak apalah jauh lebih bermanfaat dibanding saya hanya ngutak-atik hp gaje..
sendirian dikostan bikin saya seringnya punya kegiatan yang ga jelas, tiba2 aja udah malam, tiba2 aja udah pagi, tiba2 ja udah siang, tiba2 aja udah sore, eee terus malam lagi..fiiuuhhhh
begitu cepat waktu ini berlalu..
dan saya pun baru nyadar kalau ngeblog itu mengasyikan juga c sebenarnya. ada kata2 "c" nya.. Ya, memang betul dan benar! godaan untuk ngeonline gaje jauh lebih besar ketimbang berkarya lewat tulisan atau sekedar baca buku dan cari informasi.. ini namanya pengaruh teknologi teman2 sekalian!! #sokberdakwah..
Baiklah!! mulai malam ini, saya akan ngeblog KALAU SAYA SEDANG TIDAK SIBUUk.. #wanitasoksibuk
I think thats all for tonight, I'm sleepy..so, see y next time, teman....

Secret Meeting (by a leader)

The sun is setting
red
like a demon angry eye
another sun is playing
sometimes like a dancer

ripples
tease the other sun
it giggles and run
it hides when clouds pass the sun

as the sun is slowly sinking
the shadow sun is crowling
on an unknown line
secret day they meet at a misterious distance point
and leave me alone in darkness.